Subscribe to Zinmag Tribune
Subscribe to Zinmag Tribune
Subscribe to Zinmag Tribune by mail
Triviumers
Avenged Seven Fold
Sumber Ilmu Baru
Islam and Kristiani

POST-TITLE-HERE

POST-DESCRIPTION-HERE
IMAGE-TITLE-HERE

POST-TITLE-HERE

POST-DESCRIPTION-HERE
IMAGE-TITLE-HERE

POST-TITLE-HERE

POST-DESCRIPTION-HERE
IMAGE-TITLE-HERE

POST-TITLE-HERE

POST-DESCRIPTION-HERE
IMAGE-TITLE-HERE

POST-TITLE-HERE

POST-DESCRIPTION-HERE
IMAGE-TITLE-HERE

My Akatsuki

Ha

featured-content2

featured-content2

featured-content2

23.18 Reporter: Sate Mirah Vol II 1 Response
Melanjutkan postingan saya yang berjudul Badai Matahari, saya ingin sedikit memberikan pengertian mengenai badai matahari. Menurut beberapa artikel yang saya baca dari beberapa situs web, badai matahari merupakan puncak aktifitas matahari yang mempunyai periode sekitar 11 tahun. Jadi, badai matahari juga pernah terjadi pada tahun 1989 dan 2000.Pada saat puncak aktivitas itu, bintik matahari meningkat jumlahnya akibat aktivitas magnetiknya dan mendadak berpengaruh terhadap ruang antar planet.

Pada saat-saat itu frekuensi kejadian lontaran partikel berenergi tinggi dan emisi gelombang elektromagnetik berupa percikannya juga meningkat. Namun , badai matahari merupakan bagian dari cuaca di antariksa yang mirip dengan cuaca di bumi, hanya saja sifatnya berbeda.

Sebetulnya badai matahari tidak berdampak langsung pada matahari. Menurut Dr. Thomas Djamaluddin yang merupakan pakar Antariksa dari LAPAN yang terkena dampak dari badai matahari adalah benda - benda yang berada di luar angkasa. Seperti satelit.

Jadi, yang harus di waspadai adalah kemungkinan dari segi teknologi, seperti gangguan HP, dan televisi yang menggunakan satelit. Selain itu, navigasi pada sistem penerima global positioning system (GPS) frekuensi tunggal dan siaran radio gelombang pendek juga bakal terganggu akibat adanya gangguan ionosfer.

Read more...

Transletor

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
by : BTF